- Peningkatan aktivitas bisnis: Peningkatan aktivitas bisnis, terutama di sektor jasa dan manufaktur, diprediksi akan menjadi salah satu pendorong utama pemulihan ekonomi.
- Investasi infrastruktur: Investasi infrastruktur, seperti pembangunan jalan, jembatan, dan bandara, diprediksi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi ekonomi.
- Kemajuan teknologi: Kemajuan teknologi, seperti artificial intelligence, blockchain, dan Internet of Things (IoT), diprediksi akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis.
- Inflasi: Inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
- Ketidaksetaraan ekonomi: Ketidaksetaraan ekonomi dapat mengurangi kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
- Ancaman geopolitik: Ancaman geopolitik, seperti perang dan konflik, dapat mengganggu aktivitas ekonomi dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi global diprediksi akan meningkat menjadi sekitar 3,5% pada 2026, didorong oleh peningkatan aktivitas bisnis dan investasi infrastruktur. Namun, inflasi dan ketidaksetaraan ekonomi masih menjadi tantangan yang harus diatasi. Oleh karena itu, kebijakan ekonomi yang tepat dan efektif diperlukan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan mencapai pemulihan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.
## Kesimpulan Pemulihan ekonomi global pada 2026 diprediksi akan mengalami perkembangan yang signifikan, didorong oleh berbagai faktor seperti peningkatan aktivitas bisnis, investasi infrastruktur, dan kemajuan teknologi. Namun, masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi, termasuk inflasi, ketidaksetaraan ekonomi, dan ancaman geopolitik. Oleh karena itu, kebijakan ekonomi yang tepat dan efektif diperlukan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan mencapai pemulihan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.